Notification

×

Iklan

Iklan




'Tape Kerajaan' Nama Komersil Tape Produk Desa Juma Siulok: Rp38,85 Juta CSR Bank Sumut.. ..

15 Februari 2023

 

Foto: Bantuan CSR Bank Sumut Untuk Pengrajin Tape di Desa Juna Siulok, Kecamatan Siempat Nempu,Rabu(15/2)
Dairi,DP News

Kerja TP PKK Dairi Romy Mariani Eddy Berutu pemberian nama produk yang dihasilkan harus dipikirkan sedari awal agar lebih komersil.Misalnya saja kita buat nama produknya ‘Tape Kerajaan’, agar lebih komersil. Kita juga kan berharap dengan nama produk yang lebih menjual maka produk yang kita hasilkan pun akan semakin mudah dikenal.


Tak hanya itu, kita juga harus manfaatkan moment dan even besar seperti pameran, sebab, masuk pada even besar juga solusi memperkenalkan tape ini ke dunia luar. 


Hal itu disampaikan Romy Mariani Eddy Berutu saat penyerahan 30 set bantuan peralatan pendukung pengolahan tape senilai Rp38,85 juta dari Bank Sumut kepada 30 perajin tape di Desa Juma Siulok, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi,Rabu(15/2). 


Bantuan tersebut berupa tabung gas, kompor gas, serta kukusan (dandang) merupakan bantuan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sumut yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua TP PKK Kabupaten Dairi Romy Mariani Eddy Berutu didampingi perwakilan dari Bank Sumut Cabang Sidikalang Lambok Tampubolon di Balai Desa Juma Siulok. 


Romy Mariani berharap agar para pengrajin sekaligus pengusaha tape di desa ini untuk semakin kreatif mengembangkan produk-produk turunan dari tape Juma Siulok ini.


Bantuan ini merupakan alat pendukung untuk produk-produk turunan tape misalnya produk cake, puding tape, bolu tape, atau yang lainnya guna menghasilkan uang tambahan,ujar Romy.


Sementara itu, Lambok Tampubolon menyampaikan dengan bantuan ini para perajin tape akan mampu naik kelas  berharap para perajin ikut berpartisipasi bila Bank Sumut punya even sebagai ajang promosi.Siapa tau, produk tape Juma Siulok bisa ikutan di ajang nasional.


Petenun

Sebelumnya,60 petenun Silahisabungan sudah kebagian dana CSR sebesar Rp 70 juta berupa bahan baku benang tenun dari Bank Sumut.Petenun yang menerima CSR tersebut, terdiri dari 30 petenun pembuat ulos dengan bahan pewarna alami dan 30 petenun lainnya untuk petenun ulos tohonan.


Disebut, perhatian itu tidak hanya dengan menggandeng pihak swasta seperti perusahaan atau BUMN untuk memberi CSR, namun pembangunan infrastruktur pendukung seperti gedung sentra tenun Silalahi juga menjadi bentuk support sistem yang perlu dimanfaatkan dengan maksimal.


“Kita patut bersyukur, ada sentra ulos di sini, setelah adanya Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Sidikalang.Kita harus manfaatkan gedung ini dan fasilitasnya,”ujar Ketua Dekranasda Romy Mariani. 


Bentuk dukungan lain adalah, gedung ini juga dilengkapi dengan 50 gedogan yang disebut alat untuk menenun.Tidak hanya itu, kata Romy, gedung 3 lantai ini akan menjadi pusat pajangan hasil tenun ulos Silalahi.


Perwakilan Bank Sumut Lambok Tampubolon meminta juga dukungan dari masyarakat agar makin banyak yang bisa diberikan Bank Sumut bagi masyarakat demi termasuk pengembangan usaha tenun sebagai warisan budaya leluhur.


“Untuk itu, Bank Sumut juga memberi kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan modal bisa memanfatkan kesempatan ini untuk pinjaman bunga rendah hingga total kredit hingga Rp 100 juta.Pea/Redaksi




| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |