Foto: Para Gutu Honorer SDN dan SMPN di Medan Tuntut Diangkat Menjadi P3K Tahun 2024 |
Wakil Ketua DPRD Medan, Rajuddin Sagala,SPdI menyatakan kesediaannya menampung menanggapi aspirasi 300-an guru honorer status P yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Status P (Passing Grade) di Gedung DPRD Medan,Senin(8/1) nanti.
Hal itu disampaikannya saat dimintai tanggapan yang tentang keluhan 300-an guru honorer status P,Jumat(5/1).
Rajuddin menjadwalkan Senin nanti bersedia menerima perwakilan dari Forum Guru Honorer Status P (Passing Grade) di Gedung dewan.
Sementara itu,puluhan guru honorer SDN dan SMPN yang tergabung menuntut Walikota Medan Bobby Afif Nasution agar diangkat menjadi PPPK (P3K) Tahun 2024 karena sudah mendapat nilai diambang batas dan sudah mengikuti seleksi Observasi pada Tahun 2022 dengan hasil yang memuaskan yaitu TP (tidak ada penempatan).
Selain itu, puluhan guru honor ini diketahui sudah mendapat sertifikat CAT Seleksi P3K Tahun 2023 dengan hasil nilai murni dengan status P (memenuhi nilai ambang batas).
"Maka tidak ada lagi alasan jika kami tidak diangkat menjadi tenaga honor P3K. Kami sudah menjadi guru ada yang diatas 5 tahun dan sampai 18 tahun. Tapi tidak diangkat menjadi P3K, padahal kami sudah tertera lulus dengan MS (memenuhi syarat). Artinya, kami tinggal menunggu penempatan tahun 2023. Namun pemko membuka ujian P3K untuk jalur umum, disitulah kami menjadi tidak lulus,"kata Ketua Forum Guru Honorer Status-P Kota Medan Merry Hasugian.
Selanjutnya, Merry menyatakan, ratusan Guru Honorer status-P Kota Medan sudah mengajukan permohonan kepada Wali Kota Medan, M.Bobby Afif Nasution agar membuka formasi P3K dalam jumlah yang lebih besar.
"Kami, sebagai Guru Honorer dari Jalur Khusus yang telah berbakti minimal selama 3 Tahun dengan status-P, berharap dapat diangkat menjadi P3K. Namun, meskipun formasi seharusnya mencapai seribuan, hanya 608 yang dibuka. Hal ini mengakibatkan kami tidak mendapatkan peluang untuk diangkat," ujarnya.Tumpal S/Redaksi