Medan,DP News
Pedagang Angkringan Kesawan yang sempat tergusur,kini sudah gelar kulinernya di lokasi ex RS Tembakau Deli,Jalan Putri Hijau dengan menghadirkan 85 tenant.
Ketua Paguyuban Angsa Neduh, Said Zein Assegaf mengungkapkan dibentuknya Angsa Neduh ini berawal dari pedagang yang berjualan di daerah Kesawan dan menghambat penataan kota.
Saat daerah Kesawan ingin direvitalisasi Pemko Medan kami terlalu egois untuk tetap berjualan di daerah kesawan.
Singkat cerita kata Said,Senin(27/5) para pedagang digusur dan sedikit cekcok dengan Pemko Medan, namun ternyata gak tersebut membawa keberkahan bagi kami dengan timbul solusi untuk membentuk paguyuban dan difasilitasi untuk pindah ke lokasi ini dengan nama Angsa Neduh.
Menurutnya tujuan paguyuban ini selain aktifitas berjualan UMKM makanan dan minuman, kami juga mengembangkan potensi seni dan kreativitas anak-anak muda kota Medan.
Untuk itu kami berharap anak-anak muda yang memiliki kreativitas agar dapat bergabung dengan kami.
"Kami berharap Angsa Neduh ini dapat dijadikan ikon kota Medan",ujarnya.
Angkringan Kesawan Nusa Dua Heritage (Angsa Neduh) di kota Medan. Paguyuban yang mewadahi Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) khususnya makanan dan minuman.
Sementara itu Kadiskoperindag Benny Iskandar Nasution saat pembukaan pasar angkringan mengatakan daerah Kesawan merupakan cikal bakal lahirnya Kota Medan, jadi mempunyai daya tarik dan nilai historis jika ingin membuka usaha yang sifatnya masih UMKK.
Oleh karena itu,Benny mengimbau bersama-sama menjaga keberadaan daerah Kesawan sebagai bagian identitas dari kota Medan.
"Angsa Neduh mungkin dapat dijadikan role model untuk mendirikan salah satu jenis usaha dan tentu saja harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan serta mematuhi regulasi yang berlaku.Tumpal S/Redaksi