Notification

×

Iklan

Iklan




Elfanda Ananda: Segera Audit Anggaran 'Meroket' Medan Fashion Festival Rp4,8 M

, Jumat, September 13, 2024
Foto: Pengamat Anggaran dan Kebijakan Publik Ir Elfanda Ananda,MSP/Dokl
Medan,DP News 

Pengamat Anggaran dan Kebijakan Publik Ir Elfanda Ananda,MSP menilai  APBD Medan Tahun 2024 pos belanja Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan perdagangan (Kop-UKM Perindag) patut dipertanyakan. Patut dipertanyakan karena Anggaran Medan Fashion Festival (MFF) selama 3 tahun terakhir terkesan 'meroket' mulai dari Tahun 2022-2024.


Pada Tahun 2022 saat ditangani Dinas Pariwisata Medan masih sebesar Rp 844 juta dan Tahun 2023 meningkat tajam setelah dialihkan ke Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Kop-UKM Perindag) menjadi Rp 1.998.113.220,kemudian 'meroket' menjadi Rp 4.854.339.301 atau sekitar 570 persen. 


Hal itu disampaikan Elfanda Ananda saat dimintai pendapatnya tentang anggaran MFF yang 'meroket' menjadi Rp4,8 M,Jumat(13/9).


Dalam aspek perencanaan, setiap kegiatan terlebih dahulu direncanakan mulai dari jenis kegiatan, tujuan, bentuk pelaksanaan, konsep acara, tempat kegiatan acara, kebutuhan biaya hingga target penerima manfaat dan dampak ekonomi yang diperoleh.


Semua rencana tersebut sudah terlebih dahulu didiskusikan di internal dinas.Perencanaan Ini penting untuk mengukur sejauh mana tahapan demi tahapan dapat dikerjakan secara baik sehingga dapat menerima manfaat sesuai denga tujuan yang hendak dicapai.


Menurutnya,kegiatan Medan Fashion Festival (MFF)  yang sudah dilaksanakan lebih kurang hampir tiga tahun tentunya penyelenggara maupun dinas terkait sudah belajar bagaimana melaksanakan kegiatan ini agar sukses.


Sukses bisa diraih terutama dalam sektor ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,meningkatkan daya saing,katanya.


Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mencapai tujuan yakni peningkatan ekonomi rakyat.Dengan meningkatnya ekonomi rakyat maka akan tumbuh daya beli masyarakat. Industri desainer akan mendapatkan keuntungan punya ciri khas daerah.

  

Dari sisi legislasi dan pengawasan tentunya kegiatan ini tidak lepas dari DPRD dalam hal ini banggar yang pada saat pembahasan APBD bisa dikupas habis anggaran yang diusulkan oleh Tim Anggaran pemerintah daerah. 


Cukup mengherankan kalau dari sisi kegiatan berhasil, namun dampak ekonomi belum dirasakan khsususnya oleh masyarakat. Padahal, terkait kegiatan,harus ada laporan apakah kegiatan dapat memberikan dampak positif atau sebaliknya dalam bentuk negative dewan bisa memberikan rekomendasi atas laporan tersebut.


Sangat disayangkan kegiatan yang mengeluarkan anggaran besar tapi hasil kegiatan belum dapat diukur.


Dari sisi akuntabilitas, karena anggaran meroket. Perlu kiranya dilakukan audit  untuk mengukur efektivitas anggaran.


Selain efektifitas, tentunya dinas terkait harus menjelaskan perbedaan konsep dan hasil yg hendak dicapai.

Foto: Walikota Medan Bobby Nasution Bersama Ketua Dekranasda Medan Kahiyang Ayu,Pj Gubsu Agus Fatoni Saat Penutupan MFF 
Sementara itu saat penutupan MFF Walikota Medan Bobby Nasution memberikan apresiasi kepada Dekranasda Medan beserta Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan karena telah  menggelar Medan Fashion Festival (MFF).

 

Selain Ketua Dekranasda Kota Medan Kahiyang Ayu, MFF 2024 juga dihadiri Pj Ketua Dekranasda Sumut, Tyas, Sekda Provinsi Sumut, Arief Sudarto Trinugroho beserta Ketua DWP Sumut Dian dan Pj Sekda Medan Topan Obaja Putra Ginting.Rahmat K/Rumapea/Redaksi

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |