Foto: Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi Sampaikan Penjelasan Pengungkapan Kasus Teror Api di Desa Baung Sibatu-batu, Kecamatan Sei Dadap,Senin(4/11)/Ridho |
Kasus teror api yang sempat menghebohkan Desa Baung Sibatu-batu, Kecamatan Sei Dadap,akhirnya berhasil dipecahkan pihak Polsek Air Batu dibantu Tim Inafis.
Kejadian tersebut sempat dikait-kaitkan dengan sosok gaib bahkan 29 paranormal pernah dikerahkan mengatasi teror tersebut. Sebab, selain teror api, sebelumnya terdapat teror darah yang terus menghantui keluarga tersebut.
Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi,Senin pun membuka teka-teki teror tersebut.
Menurutnya,Polsek Air Batu dibantu Tim Inafis melakukan investigasi yang mengungkap bahwa fenomena tersebut dilakoni seorang anak berusia 13 tahun.
Parahnya lagi, pelaku tidak lain dan tidak bukan adalah anak kandung si pemilik rumah.
"Polsek Air Batu, dibantu Camat,dan Danramil melakukan penyelidikan terkait adanya fenomena teror api ini dengan menggunakan saintifik investigasion dan membuktikan bahwa fenomena yang dikatakan adanya kejadian supranatural atau karena alam, bisa kami patahkan," kata Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, Senin (4/11).
Dengan ilmu kepolisian, petugas berhasil mengungkap pelaku pembakaran tersebut adalah seorang anak berusia 13 tahun.
Dengan ilmu kepolisian terungkap bahwa saat itu Kadus melihat ada seorang anak dengan berjarak 15 sampai 20 meter sedang membakar sesuatu dengan menggunakan mancis di lokasi atau di rumah tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di RSUD Abdul Manan Simatupang, bocah 13 tahun tersebut mengalami kelainan psikis yang dialami oleh sang anak.
Berdasarkan keterangan dokter RSUD Abdul Manan Simatupang katanya si anak memiliki kelainan psikis bahkan sering mengeluarkan darah dari mulut dan hidung.
Menurut Afdhal, pelaku diduga memiliki motif ingin mendapatkan perhatian dari orang tua maupun warga sekitar.
Sebelumnya pernah diberitakan, satu keluarga di Dusun II, Desa Baung Sibatu-batu, Kecamatan Sei Dadap,Asahan diteror api misterius yang membakar berbagai prabotan rumah tangga.
Tidak hanya prabotan mudah terbakar, baju dan tempat tidur turut dibakar oleh api yang tidak tau dari mana sumbernya.
Segala cara dilakukan pemilik rumah untuk mengatasi akar permasalahan namun tidak mendapatkan solusi.
Terakhir, pihak keluarga memilih mengevakuasi diri untuk mengungsi ke masjid yang ada tepat di depan rumah korban.
"Memang sudah sering terjadi, tapi yang terparah baru tiga hari ini," kata Pemilik Rumah, Parno, Kamis (31/10).
Dan terparah terjadi pada Rabu (30/10) dimana, dalam satu kejadian muncul 16 api misterius yang membakar sejumlah prabotan miliknya.
"Semalam itu ada sekita 16 titik yang gatau entah dari mana. Di dinding ada, tempat bedak istri terbakar, diatas meja, dan banyak lagi," katanya.
Ia mengaku, saat ini pihaknya hanya ingin melakukan evakuasi untuk mengeluarkan isi prabot dari dalam rumah untuk mengantisipasi terjadi kebakaran.
"Sekarang upaya kami ya keluarkan barang saja, biar ga menjadi pemicu yang bisa membakar seisi rumah," katanya.
Anehnya, teror hanya terjadi di rumah Parno dan ibunya yang hanya dipisahkan oleh dinding. Menurut Parno, sebelum teror api, ada beberapa teror lainnya yang menghantui keluarganya.Ridho/Redaksi