Foto: Jalan Medan-Berastagi Mulai Dioperasikan Terbatas |
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Stanley menjelaskan proses pembukaan akses jalan dengan pembersihan material longsor di 13 titik telah selesai dilakukan, dengan dua titik berlumpur sebagai prioritas akhir.
Sementara itu,Dirlantas Polda Sumut Kombes Muji Ediyanto, memastikan jalan akan dibuka mulai pukul 09.00 WIB untuk arus lalu lintas Medan-Berastagi dan sebaliknya.
Ruas jalan nasional Medan-Berastagi di Desa Sembahe, Deli Serdang, Sumatera Utara, yang sempat lumpuh akibat longsor akan dibuka kembali secara terbatas.
Namun, sejumlah pembatasan diberlakukan sesuai PM 75/2021 untuk menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas jalan pasca longsor, terutama kendaraan berat.
“Kami berharap para operator dan pengemudi angkutan barang, mentaati ketentuan PM 75/2021, dan tidak memaksakan melintas ruas jalan tersebut pada saat cuaca hujan deras,” ujar Kadishub Sumut Agustinus Panjaitan, usai meninjau langsung lokasi longsor di Sembahe,Senin(2/12).
“Kami masih menyelesaikan pembersihan sisa lumpur, dan jika cuaca mendukung, akses jalan dapat digunakan kembali besok pagi dengan kondisi terbatas. Namun, jika hujan deras turun, jalan akan kembali ditutup,” ungkap Stanley.
“Kami masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi terkait struktur tanah dan potensi longsor lanjutan. Untuk itu, kami sarankan pengguna jalan tetap waspada dan mematuhi arahan di lapangan,” katanya.
Kadishub Sumut menekankan, sesuai Peraturan Menteri 75 Tahun 2021, pembatasan operasional kendaraan barang dengan sumbu tiga ke atas berlaku selama akhir pekan dan libur nasional.
Hanya kendaraan pengangkut kebutuhan esensial seperti sembako, hantaran pos, pupuk, BBM, dan hewan ternak yang diizinkan melintas.
"Kami juga meminta agar dipasang rambu peringatan di titik-titik rawan longsor oleh pihak BBPJN dan BPTD,” jelas Agustinus didampingi Kabid Lalulintas Ramli Simamora.
Sebagai langkah antisipasi, Dishub Sumut bersama Ditlantas Polda Sumut dan instansi terkait juga menerapkan sistem buka-tutup lalu lintas secara kondisional dan merekomendasikan jalur alternatif untuk kendaraan ringan jika ruas jalan kembali ditutup karena hujan deras.
Berbagai pihak, termasuk Basarnas, BPBD, Kementerian PUPR, dan BBKSDA, turut bekerja sama dalam mitigasi risiko longsor di sepanjang jalan Sembahe-Sibolangit.
Kepala BBKSDA, Suparman, mengizinkan pemangkasan pohon yang berpotensi bahaya, sementara Dinas PUPR Sumut menyediakan alat berat dan transportasi untuk percepatan pemulihan jalan.
“Pos terpadu telah didirikan untuk rekayasa lalu lintas, dan petugas dari berbagai instansi akan siaga di lokasi untuk memastikan keselamatan pengguna jalan,” tambah Muji.
Longsor di Sembahe tidak hanya mengakibatkan kerugian infrastruktur, tetapi juga korban jiwa. Kepala Basarnas Medan, Erikson, melaporkan 23 korban luka dan 10 korban meninggal pada bencana longsor tempo hari.
“Kami terus mendukung upaya pemulihan dengan mengutamakan keselamatan masyarakat,” tuturnya.
Dengan pembukaan kembali jalan nasional ini, masyarakat diharapkan tetap berhati-hati dan mematuhi arahan pihak berwenang demi keselamatan bersama.Tumpal/Redaksi