![]() |
Foto: Mensos Saifullah Yusuf |
Mensos Saifullah Yusuf menyatakan akan menyesuaikan biaya operasional di jajarannya usai Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan instruksi mengenai refocusing anggaran kementerian. Ia menyebut, langkah ini sebagai upaya membangun kesadaran baru dalam mengelola keuangan.
"Saya ingin mengajak, apa yang diinginkan oleh presiden ini harus dianggap sebagai upaya untuk membangun kesadaran baru, betapa uang rakyat itu harus kita kelola dengan baik. Dan yang kedua, kita harus memperkecil biaya operasional, tapi memperkuat program-program pro rakyat. Semangatnya itu," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, Selasa (4/2).
Sebelumnya, anggaran Kemensos dipangkas sebesar Rp1,3 triliun. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Gus Ipul menyampaikan, saat ini Kementerian Sosial sedang mengindentifikasi hal-hal apa saja yang dapat dilakukan penghematan dan efisiensi. Di antaranya, seperti mengurangi kegiatan seminar, perjalanan dinas, pengurangan belanja alat tulis kantor (ATK) hingga pembatasan penggunaan pendingin ruangan di kantor.
"Mengefektifkan perjalanan dinas, misalnya itu salah satunya. Misalnya harusnya tiga hari (perjalanan), cukup satu hari atau dua hari. Itu kan semuanya bisa dilakukan penyesuaian-penyesuaian," ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menegaskan, refocusing anggaran ini tidak akan mengganggu program-program Kementerian Sosial dalam hal membantu masyarakat.
"Misalnya, ada program Permakanan Gratis untuk lansia. Kemudian itu kan diperlukan biaya untuk mengantar Rp2 ribu per ini. Ini kan tidak bisa programnya jalan, tapi biaya untuk yang mengantar enggak ada. Ini yang sedang kita diskusikan dengan kementerian keuangan, hal-hal yang sangat teknis, tapi selebihnya kita sudah siap menyesuaikan,” katanya.
Ia memastikan, Presiden Prabowo siap memberikan dukungan jika pihaknya membutuhkan biaya tambahan terkait penyaluran bantuan sosial (Bansos) kepada rakyat.
"Komitmen pak Presiden tidak berubah. Hal-hal yang menyangkut bantuan untuk rakyat diteruskan, bahkan ada kemungkinan untuk bisa ditambah. Jika memang itu sangat dibutuhkan sesuai dengan data yang ada," tuturnya.
"Kita tahu sekarang datanya terus diperbaiki, Insya Allah ini sudah final, setelah itu kita akan coba uji petik. Lalu kita akan coba mantapkan lagi kalau memang sudah final sesuai dengan apa yang ada di lapangan, jika memang dibutuhkan tambahan biaya, tentu presiden akan memberikan dukungan penuh," Gus Ipul menambahkan.
Gus Ipul pun berharap dengan adanya instruksi presiden mengenai refocusing anggaran ini dapat membentuk kesadaran para abdi negara di kementerian maupun lembaga negara dalam menghemat biaya operasional, seperti penggunaan listrik.
"Mudah-mudahan dengan adanya Inpres ini, instruksi presiden ini, kita menghadirkan satu kebiasaan baru untuk melakukan penghematan listrik dan lain sebagainya lewat pembatasan-pembatasan," ucap Gus Ipul dikutip dari laman Kemensos.
Sebelumnya, anggaran Kemensos dipangkas sebesar Rp1,3 triliun. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.Kemensos/Rahmat K/Redaksi